Kerja sama Bisnis


        Di dalam ilmu ekonomi, seringkali kita dengar istilah Joint Venture dan Waralaba (Franchise). Apa sebenarnya pengertian, jenis-jenis, dan cara kerja Joint Venture dan Waralaba ? Mari kita memahami bersama-sama..




  • Joint Venture
Pengertian

Agar bisnis menjadi lebih luas, biasanya dua atau lebih perusahaan independen menyetor modal bersama untuk membangun perusahaan baru. Joint venture adalah kerja sama antara beberapa perusahaan dari berbagai negara untuk mewujudkan tujuan yang telah disepakati bersama.
Jont venture bisa diartikan sebagai sebuah kerja sama dari beberapa pihak untuk melakukan usaha secara bersama dalam kurun waktu tertentu. Kerja sama tersebut bisasanya akan berakhir sesudah tujuannya tercapai atau pekerjaaanya sudah selesai.

Pengertian Joint Venture Menurut Para Ahli :


Menurut Peter Mahmud
Joint Venture adalah sebuah kontrak antara 2 perusahaan untuk membentuk sebuah perusahaan baru. Terjadinya perubahan baru inilah yang selanjutnya disebut dengan Joint Venture.

Menurut Erman Rajagukguk
Joint Venturee adalah sebuah kerja sama antara pemilik nasional dengan pemilik modal asing berdasarkan sebuah perjanjian atau kontraktual.

Jenis-jenisnya

Terdapat 2 Jenis Joint Venture, diantaranya yaitu:
  1. Joint Venture Domestik adalah bentuk kerjasama Joint Venture yang di jalin antar perusahaan dalam negeri.
  2. Joint Venture Internasional adalah bentuk kerjasama Joint Venture yang melibatkan perusahaan asing sebagai salah satu pihak.
Cara Kerja


Joint Venture dibentuk untuk dimaksudkan menjadi perusahaan yang memberikan kekuatan ekonomi kepada perusahaan induk demi mendapatkan keuntungan bersama. Sebenarnya di dalam perusahaan ada berbagai hal yang dinamakan kerja sama, dan Joint Venture adalah salah satu diantaranya. Misalnya, terdapat Persekutuan Comanditer (CV) dan Firma, memiliki perbedaan dengan Joint Venture, khususnya terkait dengan waktu pelaksanaan. Joint venture waktunya relatif lebih pendek dibandingkan kedua bentuk kerja sama tersebut. Joint venture akan segera berakhir jika sudah mencapai tujuan. Jadi antara negara-negara yang bersekutu tersebut sudah mendapatkan tujuannya masing-masing dengan adanya kerjasama yang telah dilakukan atau dijalin tersebut.

Jika mengadakan joint venture, maka apa yang menjadi keperluan perusahaan joint venture adalah hasil patungan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung. Terdapat suatu perjanjian tertentu yang menyangkut adanya kerja sama. Semakin ke sini, pengertian dari joint venture bisa dilakukan antara perusahaan-perusahaan di Indonesia atau perusahaan Indonesia dengan perusahaan asing, begitu juga antara pihak swasta dengan swasta, swasta dengan pemerintah, maupun pemerintah dengan pemerintah. Hal yang mendasarinya adalah dari kerjasama antara dua perusahaan dan lebih, tidak terbatas apakah swasta atau negeri.

Seperti halnya kerjasama lainnya, di dalam pengertian joint venture juga harus mempertimbangkan perjanjian-perjanjian yang telah dibuat dan disepakati antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. Biasanya terdapat suatu konsekuensi dalam perjanjian tersebut, sehingga diciptakan kenyamanan bersama dan tanggungjawab bermasa demi tercapainya tujuan.


  • Waralaba (Franchise)
Pengertian

Waralaba, yang dalam bahasa Inggris disebut franchising dan dalam bahasa Perancis disebut franchise yang artinya hak atau kebebasan, merupakan hak-hak menjual suatu produk, jasa, atau layanan. Sementara itu, menurut Pemerintah Indonesia. Waralaba merupakan perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk menggunakan atau memanfaatkan ciri khas dari sebuah usaha milik pihak lain dengan membayar imbalan kepada pihak yang menjadi pemberi hak.

Jenis-jenisnya

1. Waralaba Menurut Kriteria atau Produk yang Ditawarkan

a. Waralaba produk

Produk yang ditawarkan adalah berupa barang, misalnya makanan. 
Contoh dari jenis usaha waralaba produk antara  lain adalah seperti Mc Donald, KFC, Kebab Turki, dan lain-lain.

b. Waralaba jasa

Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah produk yang berwujud layanan jasa, misalnya seperti pendidikan, studio photo atau jasa sewa video, dan jasa agen perjalanan atau travel.
Contoh dari jenis usaha waralaba jasa antara lain adalah seperti bimbingan belajar hafara dan aliago travel.

c. Waralaba gabungan

Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah produk yang digabungkan atau dengan kata lain produk yang ditawarkan adalah barang dan jasa.

2.  Waralaba Menurut Asalnya

a. Waralaba berasal dari luar negeri

Waralaba jenis ini lebih cenderung disukai oleh masyarakat, alasannya adalah sistem yang berlaku lebih jelas, merek-merek perusahaan sudah diterima oleh orang-orang di penjuru dunia, selain itu dinilai lebih bergengsi.

b. Waralaba berasal dalam negeri

Waralaba jenis ini termasuk dalam salah satu pilihan investasi bagi orang-orang yang ingin menjadi pengusaha dengan cepat namun orang tersebut tidak memiliki pengetahuan cukup mengenai awal dan kelanjutan usaha oleh pemilik waralaba. Contoh dari jenis waralaba yang berasal dari dalam negeri adalah Restoran cepat saji.

3. Waralaba Menurut IFA

Dalam International Franchise Assocoation (IFA) terdapat empat jenis waralaba yang umumnya digunakan di Amerika Serikat yaitu sebagai berikut:

1. Product Franchise

Dalam jenis waralaba ini umumnya produsen memiliki hak dalam mengontrol secara penuh mengenai detail yang mendistribusikan produknya. Didalam perjanjian atau kontrak yang telah disepakatai oleh kedua belah pihak, berisi persutujuan bahwa produsen memperbolehkan pemilik toko untuk dapat menggunakan merek dan hak ciptanya.
Pemilik toko memiliki kewajiban yaitu membayar dengan sejumlah uang agar dapat memperoleh hak tersebut, atau dengan kata lain adalah agar dapat membili sejumlah produk yang menjadi kualifikasi waralaba.
Contoh dari jenis waralaba  ini yaitu seperti sebuah toko computer dan pemilik toko tersebut menjual printer merek HP, dari hasil penjualan tersebut  biasanya produsen juga akan memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan penjualnya.

2. Manufacturing Franchise

Pada jenis waralaba Manufacturing Franchise, setiap badan usaha yang memproduksi produk akan diberikan hak, untuk kemudian menjualnya kepada masyarakat dengan syarat yaitu menggunakan merek dagang dan merek waralaba. Biasanya jenis waralaba ini ditemukan dalam industri makanan dan minuman.
Contohnya adalah apabila seseorang ingin membuka sebuah pabrik Coca Cola. Dalam melakukannya adalah hanya perlu mendapatkan hak dari perusahaan Coke untuk dapat menggunakan namanya dan hak ciptanya.
Selanjutnya orang tersebut membangun sebuah pabrik Coca Cola Company yang akan menjual ekstrak coke yang bahan bakunya tetap dirahasiakan. Selain itu, ia juga memiliki hak untuk mencampur seluruh bahan yang diberikan dan mengemasnya menjadi produk akhir untuk kemudian dapat diperjualbelikan.
Jenis dan Contoh Usaha Waralaba

3. Business Opportunity Ventures

Waralaba jenis Business Opportunity Ventures mewajibkan kepada pemilik bisnis agar membeli dan mendistribusikan produk-produk dari suatu perusahaan tertentu. Selain itu perusahaan tersebut harus menyediakan pelanggan dan rekening bagi pemilik bisnis.
Pada praktiknya, pemilik bisnis diharuskan membayar biaya atau prestasi sebagai kompensasinya sebagai bukti timbal balik. 
Contohnya adalah pengusaha mesin-mesin penjualan otomatis atau distributorship.

4. Business Format Franchising

Business format franchising merupakan jenis waralaba yang termasuk waralaba yang terkenal dalam pelaksanaannya. Jadi setiap perusahaan mempunyai metode dalam hal pemberian pilihan berupa bisnis kepada pemilik bisnis dengan menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan.
Biasanya perusahaan akan meyediakan beberapa bantuan kepada pemilik bisnis denan membayar biaya atau royalty. Namun terkadang perusahaan juga mewajibkan pemilik bisnis agar membeli persediaan dari perusahaan.
Dalam waralaba jenis ini akan memberlakukan intergrasi bisnis yang lebih menyeluruh dan lengkap. Dalam mendistribusikan produk dan jasa franchisor dilakukan oleh pihak franchisee dibawah hak cipta pihak franchisor sekaligus penerapan format dan prosedur yang telah diberlakukan oleh pihak franchisor dalam bisnis tertentu.
Berikut ini merupakan syarat dan ketentuan dalam menjalankan bisnis yang tercantum dalam sebuah perjanjian yang mengikat secara hukum yaitu:
  • Nama franchisor
  • Produk dan jasa
  • Prosedur
  • Panduan dan Standard Operation Procedure (SOP)
  • Sistem pemasaran
  • Fasilitas pendukung
Waralaba jenis business format franchising merupakan jenis waralaba yang paling popular dan selalu menjadi rekomendasi dalam sebuah penawaran waralaba.
Contoh perusahaan yang menggunakan waralaba jenis business format franchising yaitu sepertu MC Donald’s, Starbucks Coffe, Dunkin’ Donuts, dan KFC.
Cara Kerja
Mengetahui cara mengevaluasi lokasi dan negosiasi sewa atau beli properti yang dibutuhkan
Hal ini dilakukan agar pembeli franchise bisa terjamin tujuan pasar penjualannya. Contoh untuk menjual makanan seperti mie ayam atau bakso. Pastinya pasar Anda adalah orang dewasa yang menyukai makanan ini. Nah, dimana Anda bisa memperjualkannya? Target ini sangat pas untuk orang kantoran atau tempat belajar seperti kampus. Pastikan pembeli franchise Anda sudah Anda beritahu tentang informasi tempat usaha yang bisa menarik perhatian pelanggan yang sesuai dengan tujuan pasar Anda.
Selain lokasi, pastikan Anda mengetahui harga properti yang Anda miliki misalnya sebuah gerobak. Anda harus memberitahu juga berapa harga pembuatan hingga sampai menjadi properti waralaba Anda. Mengapa demikian? Cara ini adalah untuk menghindari kesalahan komunikasi dan Anda telah memperjualkan waralaba Anda secara jujur dan benar adanya.
Memiliki Konsep Pengelolaan Outlet yang Bersih dan Higienis
Pastinya Anda ingin menjual makanan atau usaha lain yang terjamin kebersihannya bukan? Maka dari itu, perhatikan tempat waralaba Anda secara benar sebelum Anda menawarkan kerjasama dengan calon franchisee atau pembeli franchise.
Memiliki Sumber Bahan Baku yang Berkualitas dan Ekonomis
Tentunya untuk membuka usaha franchise seperti makanan dan minuman membutuhkan bahan baku yang banyak. Pastikan Anda memiliki bahan baku yang banyak tapi berkualitas. Mengapa? Karena banyak pasar yang memperjualkan bahan baku yang kualitasnya rendah. Ini sangat berpengaruh terhadap produk yang akan Anda jual. Maka dari itu, pastikan bahan baku Anda memiliki kualitas yang baik dan juga ekonomis.
Mengetahui Teknik Pelayanan dan Penyajian yang Berkualitas Tinggi
Layaknya seperti membuka sebuah restoran, pastinya Anda harus melayani pelanggan Anda dengan baik bukan? Maka dari itu, pelajari cara melayani serta penyajian produk Anda dengan baik agar calon franchisee Anda sudah mengerti tanpa melanggar SOP yang sudah Anda tetapkan.
Memiliki kemampuan menjadi seorang Trainer
Mengapa trainer? Karena seorang trainer adalah seseorang yang bisa mengedukasi orang lain dengan baik. Edukasi pun bukan hanya mengajarkan saja, tetapi juga memotivasinya untuk selalu menjadi penjual yang lebih baik.
Mempunyai keahlian untuk Monitoring dan Pengontrol Bisnis
Keahlian ini tentunya sangat penting untuk seorang franchisor yang ingin memulai waralaba bisnisnya sendiri. Karena dengan mengontrol dan monitoring, Anda bisa mengetahui berapa keuntungan atau pengeluaran yang Anda dapatkan di setiap outletnya. Anda juga harus membandingkan dengan kompetitor Anda agar Anda bisa menilai dari berbagai sisi bisnis.
Apakah Anda sudah mempunyai semua ciri ini? Memang pastinya membutuhkan proses. Karena tidak semua pemilik franchisor bisa langsung sukses kecuali memang ia sudah memperlajarinya terlebih dahulu. Pihak pemilik franchise  juga harus mempunyai peluang usaha yang memiliki ciri tertentu seperti bisa memberikan keuntungan bagi pembeli franchise, mudah diajarkan dan diaplikasikan, memiliki Standar Operasional Pelayanan (SOP), adanya dukungan berkesinambungan dan memiliki hak kekayaan intelektual yang sudah terdaftar sesuai dengan PP No.42 tahun 2007.
Memiliki Surat Ijin dari Pemerintah
Setelah memenuhi kualitas tersebut, pastikan juga pemiliki franchise atau franchisor memiliki surat ijin seperti surat ijin dari Menteri Perdangangan, BPOM, dan MUI. Hal ini sangat penting karena di Indonesia sendiri memiliki hukum perdagangan yang ketat. Anda bisa mendapatkan surat ijin tersebut secara bertahap dan pastikan Anda mempunyai dokuken lengkap sebelum mengajukan ijin tersebut.
Sumber Referensi

Komentar